KESENIAN REOG PONOROGO : WARISAN BUDAYA DAN SENI PERTUNJUKAN YANG KUDUS.

Kesenian Reog Ponorogo : Warisan Budaya dan Seni Pertunjukan yang Kudus.

Kesenian Reog Ponorogo : Warisan Budaya dan Seni Pertunjukan yang Kudus.

Blog Article

{Reog Ponorogo merupakan salah satu kesenian tradisional yang sangat populer dari Indonesia, terutama dari Ponorogo, Jawa Timur. Kesenian ini merupakan kombinasi yang kaya antara gerakan tarian, alunan musik, dan cerita yang memiliki sejarah panjang, berasal pada budaya masyarakat Jawa. Hingga saat ini, Reog Ponorogo masih merupakan elemen vital dari warisan budaya Indonesia, yang tidak hanya dipertunjukkan sebagai pertunjukan seni, tetapi juga sebagai upacara tradisional dan simbol kebanggaan warga Ponorogo.

Asal Usul dan Legenda

Ada beberapa versi cerita yang menceritakan sejarah awal Reog Ponorogo, namun yang paling terkenal adalah kisah Raja Kelana Sewandana, seorang raja dari kerajaan Bantarangin yang besar. Raja Kelana ingin memperistri putri jelita dari kerajaan Kediri bernama Dewi Sanggalangit. Akan tetapi, untuk memenangkan hati sang putri, ia harus menyelesaikan berbagai tantangan, salah satunya adalah menampilkan sebuah pawai megah dan luar biasa.

Untuk memenuhi syarat tersebut, Raja Kelana Sewandana mengorganisir parade yang terdiri dari pasukan berkuda, penari barong, dan karakter menakutkan yang dikenal arrafi musik indonesia sebagai Singa Barong. Singo Barong, yang merupakan lambang dari binatang buas berwujud harimau raksasa dengan hiasan bulu merak di bagian atasnya, menjadi ciri khas dari pertunjukan Reog Ponorogo. Sosok ini melambangkan kekuatan alam yang tidak terkendali, dan barisan yang menyertainya merepresentasikan para prajurit yang berani dan tangguh.

Selain legenda Raja Kelana Sewandana, terdapat versi lain dari cerita ini yang lebih terkait dengan pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha serta Islam di tanah air. Salah satu penafsiran adalah bahwa Reog Ponorogo pada awalnya merupakan simbol perlawanan terhadap kekuasaan Majapahit, menggunakan simbolisme mistis untuk menyampaikan perlawanan terhadap otoritas.

Report this page